A. Penegrtian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok
diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga
dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Ciri-ciri Kelompok Sosial
- Setiap
anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan.
- Ada
hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang
lainnya.
- Ada suatu
faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama,
ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
- Berstruktur,
berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
- Bersistem
dan berproses.
Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok sosial
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan
berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan
kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
- Kelompok
statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh:
Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
- Kelompok
kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak
mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
- Kelompok
sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan
organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
- Kelompok
asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada
persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para
anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta
memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
Klasifikasi Kelompok Sosial
Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya
ikatan antar anggota menurut Ferdinand Tonnies:
Paguyuban (gemeinschaft)
Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial
yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan
kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :
- Terdapat
ikatan batin yang kuat antaranggota
- Hubungan
antar anggota bersifat informal
Tipe paguyuban
·
Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Kelompok
genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah.
Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya
keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.
Contoh:
keluarga, kelompok kekerabatan.
·
Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Komunitas
adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa
keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah
Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).
·
Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)
Contoh: partai
politik berdasarkan agama
Patembayan (gesellschaft)
Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial
yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu
yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :
- hubungan antaranggota
bersifat formal
- memiliki
orientasi ekonomi dan tidak kekal
- memperhitungkan
nilai guna (utilitarian)
- lebih didasarkan pada kenyataan sosial
- Contoh: ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.
Faktor pembentuk
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang
murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang
terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah
pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah
kedekatan dan kesamaan.
Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok
tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di
sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok
tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin
mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya,
kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang
memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan
interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.
Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah
menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat,
kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal
lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk
membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
Pembentukan norma kelompok
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial,
sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu.
Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak
muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku
mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini
mengarahkan interaksi
kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di
antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain
menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan
perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses
akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah
kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar